Sunday, September 20, 2015

MEMBUAT ALAT PENGENCANG PENTIL BAN SEPEDA MOTOR





Teman, ada rekan yang bertanya kapan posting tentang pengencang pentil ban motor mau dimuat, semoga postingan kali ini dapat memenuhi harapan beliau. Dewasa ini hampir setiap rumah ada sepeda motor dan atau sepeda kayuh, atau sepeda pancal, atau kereta angin. Sangat disayangkan jika piranti yang tidak murah ini menjadi menganggur hanya karena pentilnya sering longgar sehingga anginnya mudah keluar lalu kempes. Mau dibawa ke bengkel agak jauh lokasinya, mau beli ban baru biaya lagi, kemana-mana naik ojek biaya lagi. Sementara permasalahannya sangat jelas, pentilnya longgar, karena mudah dilongarkan dan dikencangkan hanya dengan jemari tangan.
Teman dan ikhwan, kesulitan-kesulitan kecil di atas adalah hal yang kami alami sendiri, dan tak kenal lelah kami cari cara untuk mengatasinya, yakni membuat sendiri alat untuk keperluan itu, terlepas ada ataupun tak ada orang atau institusi yang membuat atau menjualnya.
Agar piranti ini tidak hanya kami nikmati sendiri, maka kami akan berbagi dengan teman sekalian semoga teman berkenan menerimanya. Pada umumnya, pentil ban motor (perhatikan gambar) adalah penutup lubang angin berulir yang mempunyai dua buah seal karet. Seal karet yang pertama berfungsi merapatkan pentil ke rumah pentil yang menyatu dengan badan ban. Seal karet yang kedua bertugas merapatkan jarum pentil ke badan pentil. Ketika ban diisi angin atau dipompa, seal kedua ini terbuka sehingga angin dapat masuk; ketika selang pompa dicopot, seal kedua menutup, angin dalam ban tak dapat keluar. Seal kedua ini bekerja berdasarkan tekanan pegas yang cukup kuat, sehingga jarang bermasalah sepanjang umur pemakaiannya, kecuali jika jarumnya berkarat, pegas lemah atau karet sealnya aus maka pentil akan bocor juga akhirnya. Seal yang bertama sering berulah, bisa karena pemasangan yang tidak sempurna, bisa karena getaran di jalanan, bisa karena keusilan orang, bisa karena sebab lain juga.
Pentil yang umumnya berdiameter 5,0mm dan panjang 8,8mm ini sebenarnya mudah dibuka dengan pinset yang sesuai, sayangnya tiada pinset yang sesuai tanpa terlebih dahulu dirusak atau direkayasa. Pentil ini mudah dibuka karena pada bagian kepalanya dibuat gepeng setebal 2.0mm dengan tinggi 2,0mm yang di tengahnya berlubang untuk tempat kedudukan jarum pentil yang sudah disebut di atas.
Temanku, sekarang mari kita mulai membuat perkakas sederhana ini. Pertama-tama, kita sediakan baut kepala segi enam(Gambar No. 2)
ukuran 11,6mm yakni yang klop dengan kunci 12 dengan panjang baut kira-kira 39,5mm. Kalau bautnya kepanjangan ya supaya dipotong kalau tak dipotong bisa jadi tidak bisa digunakan. Kita gergaji sedalam 5,5mm pada bagian tengah kakinya sejajar sumbu baut. Lebar alur gergajian sedapat mungkin selebar 2,2mm. Jangan kurang dari 2,05mm, jangan lebih dari2,25mm. Mengapa demikian? Nanti akan temanku temukan jawabannya. Kerjakan dengan hati-hati lalu rapikan gergajian tersebut dengan ampelas. Berikutnya, kita gerinda alur baut sekeliling belahan yang telah kita buat sepanjang 12mm sehingga menyisakan diameter ujung baut seukuran 5,5mm. Kerjakan dengan hati-hati lalu rapikan dengan ampelas. Setelah tahap ini kita selesaikan, terbentuklah baut berkaki cupang(Gambar No. 1) atau katapel mini yang pas untuk membuka pasang pentil sepeda motor(Gambar No.3). Untuk memudahkan pelonggaran dan pengencangan pentil dapat digunakan kunci pas 12mm yang memang kompatibel dengan perkakas sederhana tersebut. Sebagai pembanding silakan perhatian kunci pas No.12(Gambar No.5 dan 6), potongan pentil dan rumah pentil(Gambar No. 4), pentil dan rumah pentil yang masih meyatu dengan ban utuh(Gambar No.7)
Piranti kecil sederhana ini dapat kita simpan bersama pompa sepeda motor  tenaga manusia, sehingga kita tak terlalu bergantung dengan bengkel untuk urusan yang remeh dan sepele ini.
Demikianlah ikhwan, sekelumit paparan tentang pembuatan kunci untuk membuka pasang pentil ban sepeda motor. Pengerjaan alat perkakas sederhana ini sangat mudah, tidak rumit, tidak ribet hanya butuh sedikit kesabaran dan ketelatenan teman sekalian. Mengenang kata orang tua-tua terdahulu, kalau kita bisa membuat mengapa harus membeli, meskipun di luar sana ada yang membuat bahkan menjualnya. Sedapat-dapatnya untuk hal-hal kecil dan sederhana kita membuat sendiri, sehingga kita bisa merasakan nikmatnya hasil jerih payah kita, kita bisa mensyukuri nikmat itu, sehingga insya Allah semua nikmat itu membawa barokah bagi kita.
Teman, pada postingan berikutnya insya Allah akan kita paparkan sekelumit tentang pembuatan charger telepon seluler darurat sederhana yang dapat bekerja di daerah tanpa listrik sekalipun. Salam.

No comments: